Selasa, 17 November 2009

Rahasia angka 7

Tidak dapat dipungkiri, angka tujuh adalah salah satu angka istimewa, angka ini memiliki keistimewaan dalam berbagai rutinitas ibadah, alam semesta, dan juga sejarah.
Ada rahasia apa dibalik angka ini?
Sebagaimana kita lihat, banyak sekali indikasi angka 7 di alam semesta dan kehidupan disekitar kita. Kita juga melihat tatanan yang sempurna dengan basis angka 7 dalam al-qur’an, ini menunjukan keesaan Allah dan al-qur’an adalah kitabullah. Ketika mencipta alam, Allah menjadikan langit berjumlah tujuh lapis, demikian juga bumi, Allah berfirman “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan demikian juga bumi, perintah Allah berlaku padanya agar kamu mengetahui bahwa Allah MahaKuasa atas segala sesuatu dan Allah telah meliputi segala sesuatu dengan ilmu-Nya.” (q.s. Ath-Thalaq: 12).
Bahkan atom, sebagai unit fundamental struktur alam semesta, juga tersusun dari tujuh lapisan elektron. Tidak mungkin lebih. Jumlah hari dalam seminggu ada tujuh, jumlah not musik juga tujuh, dan para ahli geologi menemukan bahwa bola bumi tersusun dari tujuh tingkatan.
Ketika menerangkan perihal kezhaliman dan mengambil tanah orang lain tanpa alasan, Rasulullah menjadikan angka tujuh sebagai simbol azab pada hari kiamat dan bersabda “Orang yang menzhalimi orang lain walau hanya beberapa jengkal tanah, akan dikalungkan kepadanya azab dari tujuh bumi”.(H.R. Bukhari dan Muslim).
Nabi menerangkan bahwa Allah memerintahkan untuk bersujud dengan tujuh organ tubuh. Beliau bersabda, “Aku diperintahkan untuk bersujud dengan tujuh tulang”.(HR Bukhari dan mUslim).
ANGKA TUJUH DALAM AL-QUR’AN
Penyebutan angka 7 diulang-ulang dalam kisah al-qur’an. Nabi nuh menyeru kaumnya untuk memikirkan tujuh lapis langit. Beliau berkata kepada mereka “Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.”(QS. NUh:5).
Angka tujuh juga disebutkan dalam kisah azab bagi kaum nabi Hud yaitu kaum Ad, Allah berfirman “Kaum Ad telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus.”
Begitu membuka Al-qur’an kita segera mendapati angka 7. Allah menjadikan Al-fatihah sebagai pembuka Al-qur’an dan menetapkan ayat-ayatnya berjumlah tujuh. Allah berfirman “Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang (As-sab’al-matsani).
Angka 7 pertama kali disebutkan dalam Al-Qur’an di surah Al-Baqarah dalam firman Allah, “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, dan Dia berkehendak menciptakan langit, dan dijadikannya tujuh langit, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Angka 7 disebut terakhir dalam surah An-Naba’ayat 12 dalam firmanNya, “Dan Kami bangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh.”
sekarang mari kita cermati fakta-fakta kelipatan 7 diseputar kedua ayat ini. Fakta pertama, jumlah surah Al-Baqarah, tempat penyebutan angka 7 pertama kali, hingga An-Naba’, tempat penyebutan terakhir kali, sebanyak 77. Kelipatan 7 {11 x 7}. Jumlah ayat dari ayat yang pertama kali menyebut angka 7 hingga ayat terakhir yang menyebut angka 7, atau dari ayat 29 Al-Baqarah hingga ayat 12 An-Naba’, adalah 5.649 ayat. Ini juga kelipatan 7 {807 x 7}.
Fakta kedua, dari awal Al-Baqarah sampai akhir An-Naba’ terdapat 5.705 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, jumlah ayat diantara keduanya juga kelipatan 7, dan tema pembicaraan keduanya adalah angka 7.
Ayat pertama yang menyebut nama Allah adalah ayat pertama Al-Qur’an, yaitu Bismillahirrahmanirrahim {Q.S. Al-Fatihah: 1}, dan ayat terakhir yang menyebut lafal Allah adalah Allahusshamad {Q.S. Al-Ikhlas: 2}. Dari al-fatihah hingga Al-Ikhlas ada 112 surah, bilangan ini adalah kelipatan 7 {16 x 7}.
Dari ayat 1 Al-Fatihah hingga ayat 2 Al-Ikhlas ada 6.223 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, sebanyak dua kali untuk menegaskan kebenaran sistem yang sangat teratur ini {127 x 7 x 7}. Jumlah huruf kedua ayat tersebut 29 buah, juga kelipatan 7.
Logika ilmiah menetapkan bahwa kebetulan tidak akan terulang secara kontinu dalam satu buku kecuali jika penyusun buku itu telah menyusunnya dengan cara tertentu. Keselarasan yang dilihat dengan angka 7 ini mengidentifikasikan secara pasti bahwa Allah telah menyusun kitabNya dengan format yang sesuai dengan angka 7. Dan masih ada lagi beberapa ayat di Al-Qur’an yang menyebutkan angka 7.
Angka 7 sangat akrab dengan kehidupan dan ibadah kita, sehingga menempatkan angka ini di puncak semua angka setelah angka 1, yang menyimbolkan keesaan Allah.
Dari buku: Misteri Angka 7 dalam Mukjizat Matematika Al-Qur’an. {‘Abd Ad-Da’
DIarsipkan di bawah: Aqidah, Hadits, Kabar berita, Khazanah, Kisah, ibadah

Buku “Kecemerlangan angka 7 dalam al-Quran” karangan Abdudaim al-Kahil, seorang penulis Syiria, dicetak oleh komite trofi internasional al-Quran Dubai.
Dilaporkan bahwa Abduddaim al-Kahili dalam menulis buku ini diperlukan 10 tahun untuk melakukan penelitian. Dalam buku ini, ia berhasil membuktikan bahwa al-Quran memiliki sistem angka. Kunci dari rentetan angka itu adalah angka 7 dan turunannya.
Ia berkata: “Setelah mengkaji setiap ayat, jumlah huruf, jumlah kata, jumlah ayat dan posisi ayat tersebut dalam sebuah surat akan terlihat bahwa angka-angka yang muncul telah diperhitungkan dengan matang. Akhirnya, yang bakal muncul angka tujuh dan turunannya.
Ia menambahkan: “Angka tujuh dalam al-Quran sebanyak 27 kali disebut. Angka pertama yang disebutkan oleh Allah dalam al-Quran adalah angka 7”. Antara surat Baqarah, pertama kalinya disebutkan angka 7, dan surat Naba’, di mana angka tujuh terakhir disebutkan dalam al-Quran, dipisahkan oleh 77 surat”.
Selain membahas masalah itu, buku ini juga membicarakan rahasia angka 7 dalam hadis dan sejumlah kajian lain.[infosyiah]


Rahasia di balik angka 7
________________________________________
Allah membagi tujuh tahap masa usia manusia

1. masa menyusu
2. masa di sapih
3. masa kanak2
4. masa peralihan
5. masa remaja
6. masa tua
7. masa kakek2
di percantik dgn 7 kata la ilaha illa Allah, Muhammadar- Rasul Allah

7 rangkaian hari
1 senin
2 slasa
3 rabu
4 kamis
5 jum at
6 sabtu
7 ahad

7 ayat yg di baca berulang2 yaitu surat alfatikah
7 unsur kebagusan manusia sebagai hiasan dan sifat bagi makhluknya
1. kehalusan ( surga)
2. keelokan (bidadari)
3. sinar (matahari)
4. cahaya ( bulan)
5. kekelaman ( malam)
6. kelunakan ( sifat air)
7. kelembutan (udara)

Dia menjadikan tujuh unsur tersebut pada stu jenis makhlukNya yaitu manusia
sebagai sifat dan keistimewaan nya...
1. kehalusan pada Ruh
2. keelokan pada pipi
3. cahaya pada wajah
4. sinar pada sorot mata
5. kekelaman pada rambut
6. kelunakan qalbu
7. kelemahlembutan perasaan


Ada banyak fakta tentang angka tersebut, seperti contohnya :
1. Ada 7 lapisan langit di alam semesta ini.
2. Bagi orang Islam, jumlah shalat wajib 5 waktu seluruhnya adalah 17 rakaat (mengandung angka 7).
3. Ada 7 keajaiban dunia yang paling terkenal (sebenarnya ada banyak, tapi biasa disebut hanya 7).
4. Kalau diperhatikan ada 7 posisi reguler dalam permainan sepak bola (kiper, bek tengah, bek sayap, gelandang bertahan, gelandang sayap, gelandang serang, penyerang).
5. Negara ini (Indonesia) merdeka pun mengandung angka 7, 17 Agustus ‘45
6. Novel paling fenomenal, Harry Potter, juga ada 7 seri.
7. Bahkan Microsoft Corporation pun menggunakan angka 7 untuk produk terbaru mereka, OS Windows 7.
8. 17 tahun umur seseorang (mengandung angka 7), dianggap sebagai awal dewasa seseorang dan biasanya disambut suka cita.
9. Dalam cerita legenda Jaka Tarub ada 7 bidadari yang cantik-cantik :mrgreen:

7 (TUJUH)
PILAR-PILAR KEARIFAN

Bagi manusia, akhir tujuh tahun pertama tumbuhlah gigi dewasa setelah gigi susu, pada akhir 7 tahun kedua dimulailah masa puber, pada 7 tahun ketiga tumbuhlah jenggot seorang pemuda, 7 tahun ke empat adalah titik kehidupan tertinggi, tujuh tahun kelima adalah saatnya utk menikah, 7 tahun ke enam ditamdai dengan kematangan intelektual, 7 tahun ketujuh memuliakan jiwa dengan nalar, 7 tahun ke delapan, menyempurnakan kecerdasan dan penalaran dan pada 7 tahun kesembilan nafsu-nafsu telah redup, tujuh tahun kesepuluh saat terbaik untuk meninggal.
Di China, angka 7 dihubungkan dengan kehidupan manusia, Gadis mempunyai gigi susu pada usia 7 bulan dan tanggal pada usia 7 tahun, dalam waktu 2 x 7 tahun roda “yin membuka ketika mencapai pubertas, dan pada masa 7 x 7 tahun= 49 datanglah masa menapouse

Dalam Islam kita Jumpai, Tuhan menciptakan Langit dan Bumi dalam 7 lapis, Thawaf, mengelilingi Ka’bah dilakukan sebanyak 7 kali. Juga ada 7 pemuda yang tertidur di Gua Kahfi



Sumber: assajjad; infosyiah; http://kask.us/2496843.com;

Selasa, 10 November 2009

KELUARGA SAKINAH

Dari Abdullah bin Mas’ud. Ia berkata : “telah bersabda Rasulullah saw. kepada kami: hai golongan orang-orang muda ! siapa-siapa dari kamu mampu menikah, hendaklah ia menikah, karena yang demikian lebih menundukkan pandangan mata dan lebih memelihara kemaluan; dan barangsiapa tidak mampu, maka hendaklah ia bersaum, karena ia itu benteng bagimu”. (Muttafaq ‘alaih).

Al-Qur’an menyebutkan kata “nikah” sebanyak 23 kali yang berarti “menghimpun”. sedangkan kata “zawwaja” terulang tidak kurang dari 80 kali yang berarti “pasangan”.

Pernikahan merupakan ketetapan ilahi atas segala makhluk :

“Segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu menyadari (kebesaran Allah)” (al-Zariyat 51:49).

Perpasangan merupakan fitrah, sehingga Islam mensyari’atkan dijalinnya pertemuan yang membawanya pada pernikahan agar mengalihkan kegundahan, kerisauan menjadi ketetraman dan ketenangan yaitu sakinah. Sakinah terambil dari akar kata sakana yang berarti diam/ tenangnya sesuatu setelah bergejolak. Itulah sebabnya mengapa pisau dinamai sikkin karena ia adalah alat yang menjadikan binatang yang disembelih akan tenang, tidak bergerak, setelah tadinya ia meronta. Sakinah karena pernikahan adalah ketenangan yang dinamis dan aktif, tidak seperti kematian binatang.

Di dalam Al-Qur’an surat al-Rum 21 dinyatakan :

“dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikann-Nya di antara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kamu yang mau berfikir”.

Adapun perekat pernikahan adalah mahabbah (cinta), mawaddah, rahmah dan amanah Allah. Sebagai Tali temali ruhani perekat pernikahan, cinta diisi mawaddah disusul rahmah dan dilengkapi dengan amanah.

Mawaddah tersusun dari huruf-huruf m-w-d-d-, yang maknanya berkisar pada kelapangan dan kekosongan jiwa dari kehendak buruk. Dia adalah cinta plus. Bukankah yang mencintai, sesekali hatinya kesal sehingga cintanya pudar bahkan putus, tetapi yang bersemai dalam hati mawaddah, tidak lagi akan memutuskan hubungan seperti yang bisa terjadi pada orang yang bercinta. Ini disebabkan karena hatinya begitu lapang dan kosong dari keburukan sehingga pintu-pintunya pun telah tertutup untuk dihinggapi keburukan lahir dan batin.

Rahmah adalah kondisi psikologis yang muncul di dalam hati akibat menyaksikan ketidakberdayaan, sehingga mendorong yang bersangkutan untuk memberdayakannya. Karena itu dalam kehidupan keluarga, masing-masing suami dan istri akan bersungguh-sungguh, bahkan bersusah payah demi mendatangkan kebaikan bagi pasangannya serta menolak segala yang mengganggu dan mengeruhkannya.

Al-Qur’an menggarisbawahi hal ini dalam rangka jalinan perkawinan karena betapapun hebatnya seseorang, ia pasti memiliki kelemahan, dan betapapun lemahnya seseorang, pasti ada juga unsur kekuatannya. Suami istri tidak luput dari keadaan demikian, sehingga suami dan istri harus berusaha untuk saling melengkapi

“Istri-istri kamu (para suami) adalah pakaian untuk kamu, dan kamu adalah pakaian untuk mereka” ( al-baqarah 2: 187)

Ayat ini tidak hanya mengisyaratkan bahwa suami istri saling membutuhkan sebagaimana kebutuhan manusia pada pakaian, tetapi juga berarti bahwa suami istri yang masing-masing menurut kodratnya memilki kekurangan harus dapat berfungsi menutup kekurangan pasangannya, sebagaimana pakaian menutup aurat (kekurangan pemakainya).

Amanah. Pernikahan adalah amanah yang harus dijalankan sebaik-baiknya

“kalian menerima istri berdasar amanah Allah”

Amanah adalah suatu yang diserahkan kepada pihak lain disertai dengan rasa aman dari pemberinya karena kepercayaanannya bahwa apa yang diamanatkan itu, akan dipelihara dengan baik, serta keberadaannya aman di tangan yang diberi amanat itu.

Istri adalah amanat di pelukan suami, suami pun amanah di pangkuan istri. Tidak mungkin orang tua dan keluarga masing-masing akan merestui perkawinan tanpa adanya rasa percaya dan aman itu. Suami demikian juga istri tidak akan menjalin hubungan tanpa merasa aman dan percaya kepada pasangannya.

Kesediaan seorang istri untuk hidup bersama dengan seorang lelaki, meninggalkan orang tua dan keluarga yang membesarkannya, dan mengganti semua itu dengan penuh kerelaan untuk hidup bersama lelaki asing yang menjadi suaminya, serta bersedia membuka rahasianya yang paling dalam.

Semua itu merupakan hal yang sungguh mustahil, kecuali jika ia merasa yakin bahwa kebahagiannya bersama suami akan lebih besar dibanding dengan kebahagiannya dengan ibu bapak, dan pembelaan suami terhadapnya tidak lebih sedikit dari pembelaan saudara-saudara sekandungnya. Keyakinan inilah yang dituangkan istri kepada suaminya dan itulah yang dinamai al-Qur’an mitsaqan ghalizha (perjanjian yang amat kokoh) (al-Nisa 4:21).

Rumah tangga teladan adalah rumah tangga yang didirikan di atas landasan taqwa. Dengan mengikuti al-Qur’an dan Sunnah serta menjadikannya sebagai dasar keputusan bagi suami-istri dalam menghadapi segenap permasalahan.

Adapun ciri-ciri rumah tangga teladan : rumah tangga teladan itu lapang dalam segala seginya, baik secara moral maupun material, yaitu jauh dari sikap boros dalam segala kehidupan. Rumah tangga teladan senantiasa memperhatikan kebersihan ruhani dan jasmani. rumah tangga teladan berdiri di atas pondasi yang kuat berupa ketenangan, cinta dan kasih sayang jauh dari kebisingan dan keributan. rumah tangga teladan senantiasa memberikan tempat tidur bagi anak-anaknya. rumah tangga teladan adalah anggota-anggotanya saling bekerjasama dalam mengerjakan setiap pekerjaan. Rumah tangga teladan sangat memperhatikan pendidikan bagi anak-anaknya, baik pendidikan fisik, akal, ruhani dan masalah psikologis.

Adapun teladan suami dan istri dijelaskan sebagai berikut : Nabi sebagai suami dengan kewibawaan dan kharismanya tidak menjadi penghalang untuk bergurau dan bercanda. nabi sering membantu pekerjaan istrinya dalam pekerjaan rumah tangga. nabi senantiasa setia kepada istrinya. nabi senantiasa bijaksana sikapnya terhadap istrinya. nabi bersikap adil kepada istrinya dengan senantiasa menampakkan senyum dengan penuh kelembutan. Suami teladan berkata jujur, pandai bergaul, bersikap santun, memelihara rahasia keluarganya dan selalu gagah dan tampan di depan istrinya. Istri teladan adalah istri yang senantiasa tampil dengan rapi dan bersih di depan suaminya dan menjaga kebersihan. istri teladan adalah wanita yang taat kepada Allah dan menunaikan hak-hak suami. Memelihara harta, mendidik anak-anak dan memelihara rahasia keluarga. Istri teladan senantiasa rela menerima pemberian suami, baik sedikit maupun banyak.

istri teladan pandai mengatur urusan rumah tangga dan membelanjakan harta dengan sebaik-baiknya. istri yang berakhlak baik, istri yang pandai bergaul dengan pihak keluarga suami, istri yang selalu menghormati perasaan suaminya, istri yang selalu mensyukuri kebaikan suaminya.

Hal lain yang tak kalah pentingnya untuk menumbuhkan dan senantiasa menjaga keharmonisan keluarga diperlukan adanya rasa saling percaya satu sama lain. Hal itu juga harus di dukung oleh rasa tanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan oleh masing-masing (amanah).
Keharmonisan suatu keluarga syarat akan rasa kasih sayang yang harus senantiasa menyelubungi.

Demikian sekilas penjelasan tentang keluarga sakinah. Semoga bermanfaat.

Wallahu a’lam bi al-shawab.


ditulis oleh: Dr. H. Ahmad Hasan Ridwan,M.Ag.(dengan pengubahan)

Selasa, 03 November 2009

SOAL PILIHAN GANDA PHOTOSHOP dan FREEHAND

1. Berikut ini adalah hasil karya dengan menggunakan Photo Shop, kecuali :
a. Stiker
b. Poster
c. Laporan Keuangan
d. Cover Majalah
e. Brosur

2. File yang dihasilkan oleh Photo Shop berekstensi/ berakhiran :
a. .doc d. .psd
b. .exe e. .vbp
c. .xls

3. Pada PhotoShop arti dari Mode RGB Color adalah
a. RISE GO BLACK
b. RED GREEN BLUE
c. RED GREY BLUE
d. RED GREEN BLACK
e. ROW GROUND BLACK

4. Istilah dalam Photo Shop untuk memutar objek 90 derajat searah jarum jam adalah :
a. 90 cw d. 90 cc
b. 90 ccw e. 90 o
c. 90

5. Tanda Mata di samping kiri nama layer disebut:
a. Link/ Unlink d. Distribute
b. Visible/ Unvisible e. Fill
c. Lock/ UnLock

6. Apakah yang dimaksud Layer pada Photo Shop ?
a. Mengatur Resolusi
b. Mengatur Bidang Kerja
c. Modifikasi Warna
d. Memberi Efek Khusus
e. Memberi Lapisan pada Bidang Kerja

7. Untuk mengatur ukuran bidang kerja digunakan :
a. Image > Image Size
b. Image > Mode
c. Image > Rotate Canvas
d. Image > Canvas Size
e. Image > Edit Canvas

8. Perintah berikut ini yang digunakan untuk mensejajarkan Layer adalah :
a. Distribute d.Align
b. Link c. Masking Layer
c. Arrange



9. Effect Black Body digunakan untuk pembuatan teks dengan model :
a. Teks Bersalju
b Teks Membara
c. Teks Berkilau
d. Teks Mencair
e. Teks Kristal

10. Tool yang digunakan untuk menggeser bidang kerja ialah :
a. Pointer Tool d. Hand Tool
b. Move Tool e.Marquee tool
c. Croop Tool

11. Untuk membuat alur teks menjadi tegak lurus digunakan :
a. Vertikal Tool
b. Horizontal Mask
c. Horizontal Text
d. Vertikal Mask
e. Vertikal Text

12. Berikut ini adalah efek/ dampak dari Blur Tool, yaitu :
a. Efek Bayangan
b. Efek Kabur
c. Efek Kontras
d. Efek Gradient
e. Efek Cahaya


13. File yang dihasilkan oleh Macro Media Freehand akan Berekstensi :
a. .BMP d. .FH
b. .FLA e. .DOC
c. .JPG

14. Perintah yang digunakan untuk menyimpan dokumen Freehand adalah:
a. File>Open
b. File>Export
c. File>Simpan As
d. File>Save In
e. File>Save

15. Perintah yang biasa digunakan untuk membuat lembar/ file baru adalah :
a. Menu>New
b. Windows>New
c. File>New
d. Paper>New
e. Tool>New

16. Perintah membuka dokumen Freehand yang telah dibuat yaitu :
a. File > Import
b. File > Publish
c. File > Send
d. File > Open
e. File > Page Setup

17. Berikut ini yang dapat dibuat dengan menggunakan software Freehand, kecuali:
a. Logo
b. Brosur
e. Database
d. Sertifikat
c. Ilustrasi

18. Panel Tools dapat dimunculkan dan dapat dihilangkan dengan memberikan perintah :
a. View>Toolbox
b. View>Toolbars>Tools
c. Windows >Tools
d. Windows>Toolbars>Toolbox
e. View>Panels>Toolbox

19. Cara-cara berikut berguna untuk melakukan penggandaan terhadap objek yang ada yaitu :
a. Copy, Clone, Duplicate
b. Copy, Transform, Duplicate
c. Copy, Clone, Paste
d. Edit, Copy, Clone
e. Modify, Copy, Paste

20. Untuk mengeluarkan panel transformasi dapat dilakukan dengan cara klik 2X pada salah satu tool transformasi yang ada pada toolbox, atau melalui menu :
a. Windows>Freeform
b. Edit>Transform
c. Edit>Freeform
d. Modify>Transform
e. Layer>Transform

Kejawen

Budaya Jawa
Saka Wikipédia, Ènsiklopédhi Bébas ing basa Jawa / Saking Wikipédia, Bauwarna Mardika mawi basa Jawi
Budaya Jawa pranataning uripe wong Jawa nuju kasampuraning jalma manungsa. Pranatan iki tegese pangerten lan cara. Pangerten bab urip nuduhake sapa sejatinging manungsa iku, jejer lan kewajibane. Dene cara nuduhake pakeming tumindak ing purwa, madya lan wusana ning kahanan. Uripe wong Jawa tansah njaga larasing swasana. Dadi kabeh perangane urip kaya ta pribadine dhewe, liyan, alam lan apa wae sing ana sakliyane dheweke kudu isa nampa lan nyengkuyung budine sing nuju marang kasampurnaning urip.

Sajarah

Budaya utawa kabudayan Jawa iku salah siji kabudayan sing wis mapan, amarga wis suwe banget anane. Budaya Jawa ora madeg dhewe. Animisme, Dinamisme miwiti ananing Budaya Jawa. Hindhu, Budha, Nasrani lan Islam ya akeh banget pasumbange marang Budaya Jawa. Budaya Jawa wiwit mula bukane gampang nampa lumebune bab-bab anyar saka njaba angger ora sisip sembir karo pokok ugerane. Budaya Jawa urip bebarengan karo Agama lan Kapitadosan sing ana. Wataking Budaya Jawa sing tansah nggoleki larase swasana gampang nampa ananing budaya liya.

1. Jawa Wetanan
Sub budaya Jawa Wetanan iku sing umume ana ing provinsi Jawa Wetan. Sub budaya iki sebageyan dipengaruhi budaya Madura lan sebageyan maneh esih nganut budaya Jawa kuna misale sing dianut suku Tengger.
Jawa Tengahan

2. Jawa Tengahan
Sub budaya Jawa Tengahan iku ana ing sisih wetan provinsi Jawa Tengah lan sisih kulon Jawa Wetan. Umume dipengaruhi budaya sing urip neng kratonan.
Jawa Banyumasan

3. Jawa Banyumasan
Sub budaya Jawa Banyumasan iku ana ing sisih kulon provinsi Jawa Tengah. Sub budaya iki luwih sederhana lan nganut nilai-nilai egaliter, cablaka lan baworan.


Wayang
Wayang iku pagelaran nganggo bonéka kang umumé katon éndah ing wewayangané lan dilakokaké déning dhalang kanthi iringan gamelan. Bonéka kasebut bisa kang awujud 2 dhimensi utawa awujud 3 dhimensi. Umumé, kang wujud 2 dhimensi, kagawé saka kulit (walulang), kang biyasané kulit sapi, utawa wedhus. Lan kang wujud 3 dhimensi, lumrah digawé saka kayu kang direnggani penganggo saka kain kang manéka warna adhedhasar karakter wayang kasebut. Nanging ing sawatara tlatah, uga ana kang gawé wayang saka suket, lan kerdhus, ananging wayang jinis ngéné iki ora pati akèh ditemoni. Manut ing kemajuane jaman, wus tinatah lan sinungging wayang kanthi ngginakaken media digital kanthi piranti empuk pangolah citra. Wayang kang tinatah lan sinungging kanthi media digital kasebat e-wayang.

Crita kang dilakonaké dijupuk saka épos Mahabharata lan Ramayana kang uga sinebut Wayang Purwa. Uga ana kang nggelar lakon crita-crita 1001 wengi saka tanah Arab. Wayang kang ngéné iki diarani Wayang Menak. Pagelaran iki misuwur ing tanah Jawa.

Ing pagelaran iku wayang ditanjepké ing debog ing sisih tengen lan kiwané dhalang. Ing tengah, critané digelar. Sedina sewengi lakon diwedhar.

Wayang iki ora mung sumebar ing Jawa waé, nanging uga ing tlatah liya ing Nuswantara. Pagelaran wayang wis diakoni déning UNESCO ing tanggal 7 November 2003, dadi karya kabudayan kang édi péni ing babagan crita dongéng lan warisan sing berharga banget (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Suwaliké, UNESCO nyuwun supaya Indonesia njaga (preserve) warisan kuwi

Sajarah
Para ahli durung ana kang bisa mesthèkaké kapan wayang wiwit ana ing Indonésia. Nanging yèn ndeleng prasasti lan tinggalan jaman kepungkur, wayang kira-kira wis ana sadurungé agama Hindu mlebu. Nalika kuwi lakon wayang durung nganggo crita-crita kang dijupuk seka India. Pagelaran iki dienggo srana nyembah marang roh leluhur.

Sawetara anggitan sastra jaman Mataram anyar akèh kang nulis perkara sajarah wayang. Nanging, para ahli sajarah ora sarujuk marang apa kang tinulis ing kono amarga ora cocok marang cathetan lan tinggalan sajarah kang wis ana.

Prasasti paling kuno ana ing abad kaping IV Masehi. Prasasti ngemot ukara mawayang kanggo pagelaran pahargyan sima utawa bumi perdhikan. Katrangan kang luwih trewaca ing prasasti Balitung, udakara 907 Masehi. Ing kono tinulis si galigi mawayang bwat Hyang macarita bimma ya kumara. Artiné kira-kira: Si Galigi ndhalang kanggo Hyang kanthi lakon Bimma Sang Kumara."

Agama Hindu kang mlebu ing Nusantara gawé crita wayang béda karo asliné. Crita Ramayana lan Mahabharata wiwit dienggo kanggo dakwah agama. Ing panguwasaning Dharmawangsa Teguh (991-1016), akèh crita seka India kang mlebu lan digawé gagrag jawané. Wayang wiwit nyebar ing ngendi-ngendi nalika Majapahit nguwasani Nusantara.

Crita-crita kang asliné seka India iku pungkasané wis geseh karo mauné. Para pujangga Jawa gawé crita dhéwé kanggo mepaki apa kang wis ana. Ing Pedhalangan, crita-crita iki sinebut lakon carangan.

Jaman Islam mlebu, Walisanga uga nganggo wayang ing panyebarané. Ing jaman iki wiwit ana Wayang Menak. Gagrag-gagrag tambah akèh ngepasi Mataram anyar. Walanda kang digdaya gawé kraton Surakarta ngracik akèh crita wayang kanggo nglelipur ati.

Indonésia merdika uga nyumbang gagrag wayang kang manéka warna. Manéka warna wayang mau ana kang tetep digelar ana kang mung urip ing jamané dhéwé. Wayang kang paling akèh dienggo yaiku wayang kulit purwa.

Sebutan Wayang

Yèn dijupuk seka ukarané, wayang kuwi seka wewayangan, amarga pagelarané ana ing wayah wengi lan nganggo lampu. Nanging katrangan iki wis ora bisa diugemi manèh. Wayang dadi ora mligi bonéka kang ana wewayangané. Wayang golèk kang digawé seka kayu ora ngandhelaké wewayangan. Ukara wayang wis dadi pagelaran bonéka kang digelar déning dhalang.

Umumé, sebutan wayang tinuju marang wayang kulit purwa. Wayang iki digawé seka tatahan kulit kèwan kanti lakon seka Mahabharata lan Ramayana.

Manéka Warna Wayang
Wayang ing tanah Jawa
Wayang Beber
Wayang kulit
Wayang klithik
Wayang Golèk
Wayang gedhog
Wayang Menak
Wayang Kancil
Wayang Wahyu
Wayang Pancasila
Wayang Sejati
Wayang Jemblung
Wayang Wong
Wayang Sandosa
Wayang Ukur
Wayang Jawa
Wayang Topéng
Wayang Potehi
Wayang Révolusi
e-wayang

Wayang ing tlatah liya
Wayang Betawi
Wayang Sundha
Wayang Palembang
Wayang Banjar
Wayang Bali
Wayang Sasak

Lakon Wayang
Wayang Purwa
Crita Menak
Crita Panji
Babad Tanah Jawa

Gagrag ing Tanah Jawa
Pagelaran wayang kang sumrambah ing tanah Jawa agawé variasi kang manéka warna. variasi utawa jinis iku kang asring sinebut gagrag. Gagrag wayang ing tanah Jawa antarané:
Wayang Kulit Gagrag Ngayogjakarta
Wayang Kulit Gagrag Surakarta
Wayang Kulit Gagrag Banyumasan
Wayang Kulit Gagrag Cirebon
Wayang Kulit Gagrag Jawa Wetan
Wayang Kulit Gagrag Madura

Wayang Kulit

Selasa, 20 Oktober 2009

Tujuan Hidup Manusia

Tujuan hidup manusia sudah jelas adalah untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akherat, sebagaimana sering kita ucapkan dalam doa :

"Rabbana aatina fiddun-yaa hasanah wafil akhirati hasanah, waqinaa adzabannar".

Untuk mendapatkan kebahagiaan dunia telah diuraikan di depan, adalah berusaha untuk menjadi Ahsani Taqwim dan Khalifah fil Ardhi, namun untuk kebahagiaan akherat perlu kita teliti lebih jauh.

Batas kehidupan akherat adalah kematian, sebagaimana firman Allah SWT :

"Setiap yang berjiwa pasti merasakan mati." (Q.S Ali Imran : 185)

Kalau kita bicara tentang suatu kepastian maka mati adalah suatu hal yang pasti kita alami semua, namun pertanyaan berikutnya adalah sesudah mati, kita akan kemana?

Kembali lagi Al Quran memberi petunjuk sesunguhnya kita berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah.

"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali." (Q.S Al Baqarah:156)

Pertanyaan berikutnya, apa benar kita akan kembali ke sana, bagi para pemikir yang kritis akan bertanya bagaimana caranya (metodenya). Kita sadari bahwa diri kita bisa dibedakan atas dua bagian utama yaitu unsur fisik dan metafisik (jasad dan ruhani).

Jasad yang dikubur itu akan mengalami pembusukan/pelapukan dan tentu saja akan terurai menjadi unsur-unsur benda mati kembali.

Apa benar ruhani kita kembali kepada Tuhan, ternyata ada syaratnya, Jiwa yang diterima atau dipanggil Allah ada kriteria dan batasannya seperti yang diungkapkan ayat Al Quran berikut :

"Hai jiwa yang tenang (suci). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridla lagi diridlai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hmaba-Ku, dan masuklah ke dalam syurgaku." (Q.S Al fajr:27-30)

Bagaimana caranya mendidik jiwa agar dapat naik tingkat ke arah yang lebih tingi, caranya tidak lain adalah sebagaimana dalam Firman Allah yaitu :

"Beruntunglah manusia yang membersihkan jiwa dengan berdzikir (mengingat) nama Tuhannya dan mendirikan shalat." (Q.S Al A'la :14-15)

Dengan kata lain manusia bisa membersihkan/mensucikan jiwanya yaitu dengan cara MENGUNDANG YANG MAHA SUCI KE DALAM JIWA/HATINYA dengan cara menyebut nama-Nya (BERDZIKIR) dengan METODE/teknologi Al Quran /THARIQAT, sebagaimana diperintahkan Allah SWT :

"Dan bahwasannya jikalau mereka berjalan lurus di atas jalan (metode) yang benar, niscaya akan Kami turunkan hujan (Rahmat) yang lebat kemenangan/nikmat yang banyak)" (Q.S Al Jin : 16)